Jumat, 10 Juli 2009

pinjam atau minta?

Disadari atau tidak, seringkali kita meminjam barang milik orang lain seperti pulpen, tipe-x, pensil, penghapus, penggaris, uang receh atau apa sajalah namun kita lupa untuk mengembalikannya. Padahal dari awal kita izinnya hanya mau pinjam, entah kita benar-benar lupa atau pura-pura lupa. Mungkin aku telah terkena karma karena hal itu juga terjadi kepada diriku. Saat aku sedang membutuhkan barang milikku ternyata masih dipinjam dan belum dikembalikan. Ya sudah akhirnya aku malah meminjam punya orang lain tapi langsung tak kembalikan setelah selesai.

Apakah pinjam sama dengan minta?

Bukankah kalau "pinjam" itu berarti sesuatu yang kita pinjam adalah masih milik yang meminjamkan dan kita harus mengembalikannya. Sedangkan "minta" berarti telah terjadi peralihan hak milik atas sesuatu yang diminta. Mungkin kita berpikir bahwa orang yang kita pinjami itu adalah orang kaya dan berharap dia mengikhlaskannya. Coba kita tengok lagi perasaan kita di saat membutuhkan sesuatu kemudian ada yang meminjamkannya, merasa sedikit tertolong kan? Apakah kita tega mengecewakan orang yang telah menolong kita?

Untuk teman-temanku yang bukunya aku pinjam nanti ya tak kembalikan setelah lulus, dulu kan izinnya juga begitu, sah?

Sabtu, 04 Juli 2009

bahasa khas weleri

Setelah bertahun-tahun merantau di negeri seberang, aku mengamati kalau-kalau ternyata banyak juga kosakataku yang tidak dimengerti oleh teman-teman dalam pergaulan sehari-hari padahal sama-sama jowone. Bahkan terkadang kami saling mengece (mengejek) satu sama lain dengan boso jowo masing-masing daerah seperti Tegal dengan ngapaknya atau Pati dengan lehnemnya. Tapi cuma guyonan kok tidak sampai rasisme apalagi bergelut. Oleh karena itu dalam tulisan kali ini aku bermaksud untuk merangkum beberapa kosakata khas weleri dan sekitarnya yang membedakan dengan daerah lain.
  • wel = adalah panggilan khas anak weleri seperti ndes (semarang), rek (surabaya) dan cuk (malang)
  • neni = menyatakan sangat, contoh: wareg neni = kenyang sekali
  • janu-janu = jangan-jangan
  • pak = akan/mau, contoh: pak adus = mau mandi
  • porah = biarkan, contoh: porah ojo didelok = biarkan saja jangan dilihat
  • pu'o = walaupun cuma, contoh: sithik pu'o = walaupun cuma sedikit
  • sakbroyot = satu keluarga besar/ramai-ramai
  • semelet = panas yang serasa membakar kulit
  • semromong = kondisi gerah/panas
  • semean, gemrengsong = keadaan ramai, gaduh atau bicara keras-keras
  • kapiran, nggagar = ungkapan untuk menyatakan bila keadaan yang tak diinginkan terjadi
  • mertakke = memperhatikan dengan seksama
  • umbrus = ribut
  • ne'e = mungkin
  • srampang, pathak, amper = lempar
  • gigal = jatuh
  • kethoh, gluput = kotor
  • luru = mencari
  • dan pemakaian imbuhan wi, si dan ra di akhir kalimat, contoh: ora ngerti wi, ha'a si?, ha'a ra?
Pelengkap:
frenster
fesbuq

Rabu, 01 Juli 2009

pantai jodoh

Seperti namanya mungkin terinspirasi dari lagu cari jodoh kali. Ya pantai jodoh terletak di bagian utara pulau Jawa tepatnya di desa Sidorejo kec. Gringsing kab. Batang Jawa Tengah. Padahal dulu biasa disebut pantai buntu lho, ga tau juga kenapa tiba-tiba muncul nama pantai jodoh. Jangan-jangan nama tersebut merupakan sebuah harapan nih barangsiapa yang datang ke sana bisa menemukan harim atau soulmate lah hahaha...

Meskipun tak seperti pantai kuta Bali atau pantai bandengan Jepara yang berpasir putih, banyak juga pengunjungnya terutama tiap minggu pagi. Tiket masuk cuma Rp 1000,00 untuk setiap motor. Belum ada fasilitas apa-apanya sih paling-paling juga pedagang kaki lima dadakan. Seandainya pemda setempat mengoptimalkan semua ini pasti akan menjadi tempat yang lebih menarik. Misalnya saja dibangun kafe ikan bakar atau eskrim pisang kapok bakar apalagi bisa hotspotan waw sangar... juga termasuk kebersihan pantai yang harus selalu dijaga.

eh ada yang lagi action di atas motor rupanya


ada juga yang malu atau ragu,... mandi ga ya? mandi ga?


keponakan2 habis ciblon